/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/symbols/sym-5/sym452.cur), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

cari di sini

Senin, 28 Desember 2015

perbedaan antara SMA dan MA

PERBEDAAN ANTARA SMA DAN MA
( Oleh: Debi Pranata – NPM.1411050268)

Sekilas, ketika kita mendengar ataupun membaca mengenai kedua istilah ini, tentu yang tersirat dalam benak kita adalah SMA adalah sekolah umum dan MA adalah sekolah sederajat dengan SMA tapi yang berbasis keislaman. Dari segi yang menaungi, SMA (Sekolah Menengah Atas) salah satu lembaga pendidikan formal di bawah naungan kementerian pendidikan, tingkatan lain yang masih dibawah naungan menteri pendidikan misalnya TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), universitas, dan lain-lain. Sedangkan MA (Madrasah Aliyah) adalah salah satu lembaga pendidikan yang di naungi oleh kementerian agama, kemudian untuk tingkatan lain dibawah naungan kementerian agama ada RA ( Roudhlotul Atfal), MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTS (Madrasah Tsanawiyah), STAIN, IAIN, dan lain-lain. Tk sederajat dengan RA, SMP sederajat dengan MTS, dan SMA sederajat dengan MA, serta universitas sederajat dengan STAIN atau IAIN. Jadi, SMA dan MA berada pada derajat yang sama.


Dilihat dari segi kurikulumnya, SMA dan MA memiliki perbedaan dari segi mata pelajarannya. Namun masih menggunakan kurikulum dari produser yang sama yaitu kurikulum yang dikeluarkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Pada pelajaran di SMA pembelajaran mengenai agama khususnya agama Islam hanya memperoleh alokasi waktu yang sedikit dan pembahasan materi pemaparannya bersifat umum dan kurang mendalam. Sedangkan pelajaran di MA pembahasan di  bidang keIslaman lebih diperdalam dan beragam macam mata pelajarannya tidak hanya di kemas dalam satu mata pelajaran, tanpa mengurangi mata pelajaran seperti matematika, bahasa inggris, bahasa indonesia,  sains, social, dan lain-lain. Jika di SMA hanya ada pelajaran agama Islam saja, tetapi di MA dibahas terperinci seperti akidah akhlak, fiqh, sejarah kebudayaan Islam, sejarah peradaban Islam, Al-Quran hadits.dan lain sebagainya. Secara garis besar dapat dikatakan MA mempelajari sub bab yang ada pada mata pelajaran agama Islam di SMA. 


Di MA tentunya umat Islam lebih leluasa dalam melakukan hak dan kewajibannya  karena memang berada di lingkungan yang berbasis Islam. Lain halnya dengan di SMA, umat muslim akan merasa enggan dan kurang leluasa dalam melakukan hak dan kewajibannya. Hak dan kewajiban disini bukan hanya menunaikan shalat atau puasa, tetapi banyak yang lainnya. Meskipun setiap orang berhak beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing, namun tetap saja ada perbedaan. Bisa di kita lihat di SMA kegiatan ekstrakurikuler banyak hal dan macamnya. Di bidang agama Islam, mungkin hanya rohis (rohani Islam) saja. Tapi di MA labih banyak ekskul yang berates namakan Islam. Misalkan ada ekskul rebana, qiro-qiroah dan sebagainnya. Sama halnya seperti mata pelajaran tadi di SMA hanya rohis sedangkan di ma komponen/  kegiatan yang ada di dalam rohis tersebut di jabarkan menjadi ekskul tersendiri dan lebih diperdalam lagi di MA. 


Jelas saja perbedaan SMA dan MA akan dirasakan oleh seseorang khususnya umat muslim karena di SMA semua siswa dengan berbagai latar belakang agama boleh masuk. Sedangkan MA hanya yang beragama Islamlah yang masuk, jelas akan dirasakan perbedaan ketika senantiasa berada dan bergaul denga orang-orang yang seiman dengan kita. Yang insyalah itu semua akan berpngaruh pada tindakan dan pola pikir kita sebagai seorang muslim akan mengarah pada Allah Swt. Di SMA kita akan disibukkan dengan pluralitas yang ada sekolah tersebut. Sehingga nantinya kegiatan yang dilakukan pun tidak mengarah pada Islam bahkan malah melenceng jauh, merayakan natal karena ada teman beragama kristian misalnya. Memang, sebagai muslim harus bertoleransi dan berbuat baik kepada siapapun. Namun tidak dengan urusan agama. 


Kemajuan yang sangat pesat akhir-akhir ini dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia memberikan angin segar untuk umat Islam. Kemajuan yang sangat pesat ini di tunjukan dengan banyaknya antusiasme atau minat orang tua murid untuk menyekolahkan putera- puterinya ke sekolah yang berbasis Islam. Kemudian sekarang banyak juga tumbuh ataupun berkemban,g banyak sekolah Islam seperti sekolah Islam terpadu misalnya. Kita ambil contoh di bandar lampung saja sekoah Islam memiliki prestasi yang tidak kalah dari sekolah umum bahkan lebih malah dan tidak bisa di pandang sebelah mata, yayasan Al-Azhar misalnya. Namun untuk sekolah yang umum terkesan biasa saja dan hanya begitu-begitu saja dari dahulu. Tidak terlihat perkembangan secara menonjol seperti halnya pendidikan Islam. 


SMA dan MA memiliki tujuan yang sama yaitu melaksakan tujuan pendikan nasionl yang banyak tercatat di berbagai konstitusi negara kita. Namun jalan untuk mencapai tujuan tersebut berbeda dan beragam macamnya. Dengan cara dan strategi apapun antara MA dan SMA semoga tetap dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia saat ini. (Aamiin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Allah